Takabur, Rakus, dan Dengki
Ibnu Mas'ud menceritakan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, ''Jauhilah olehmu sifat takabur, sebab karena terdorong oleh rasa takabur inilah, maka iblis tidak mau bersujud kepada Adam. Dan, jauhilah sifat rakus, sebab karena itulah sehingga Adam mau memakan buah pohon terlarang. Dan, jauhilah sifat dengki, sebab kedua anak Adam itu seseorang di antara mereka membunuh saudaranya karena terdorong oleh rasa dengki. Semua sifat itu adalah pangkal segala dosa.'' (HR Ibnu 'Asakir).
Hadis di atas memberikan penjelasan yang gamblang bahwa ada tiga sifat manusia yang potensial untuk mengantarkan manusia kepada perbuatan dosa. Sifat ini bermuara pada kehancuran, baik di dunia maupun akhirat.
Pertama, takabur, yakni selalu merasa lebih baik dari yang lainnya. Sebagaimana hadis di atas, sifat ini pertama kali dicontohkan oleh iblis yang tidak mau bersujud kepada Adam.
Pertama, takabur, yakni selalu merasa lebih baik dari yang lainnya. Sebagaimana hadis di atas, sifat ini pertama kali dicontohkan oleh iblis yang tidak mau bersujud kepada Adam.
Allah menjelaskan dalam firman-Nya, ''Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat, 'Bersujudlah kamu kepada Adam', maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Allah berfirman, 'Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?' Menjawab iblis, 'Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah'.'' (QS 7: 11 - 12).
Kedua, rakus. Sifat ini menyebabkan seseorang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Orang-orang yang memiliki sifat ini tidak peduli apakah harta yang diinginkannya itu milik saudara atau rakyat. Padahal, Allah dengan sangat jelas melarang kita untuk menghalalkan segala cara dalam mencari rezeki. Allah berfirman, ''Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.'' (QS 4: 29).
Ketiga, dengki. Sifat ini selalu merasa tidak senang dengan keberhasilan atau sesuatu yang dimiliki orang lain. Orang seperti ini selalu iri hati dan melihat keberhasilan orang lain dengan pandangan negatif. Bahayanya sifat ini Rasulullah gambarkan seperti api yang membakar kayu bakar. ''Dengki itu memusnahkan kebaikan, sebagaimana api membakar kayu bakar,'' demikian sabdanya sebagaimana diriwayatkan Ibnu Majah. Karena buruknya sifat ini, Allah mengajarkan doa agar kita terhindar dari sifat ini. Doa itu, ''Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.'' (QS 59: 10).
Mari kita jauhi sikap takabur baik entah karena kecerdasan, kekayaan, ketampanan, maupun kesusksesan kita. Kita jauhi sifat rakus akan harta, bahkan rakus akan alokasi waktu dan tenaga untuk bekerja sementara untuk mengkaji Islam dan menjalin silaturahmi seringkali terabaikan. Kita jauhi sikap dengki yang biasanya bermula dari sikap kurang bersyukur dan selalu merasa diri ini paling menderita. Semoga Allah memberikan hidayah dan kekuatan kepada kita untuk menghindarkan diri dari sifat-sifat tersebut.
-------------------------------------------------------------
(Diambil dari Hikmah Republika)
<< Home